5 Makanan Khas Indonesia yang Dipengaruhi oleh Warisan Belanda

BacaJuga

Varian Baru Covid-19 Nimbus Menyebar dan Gejala Khas yang Perlu Diketahui

Prabowo Luncurkan Program Sekolah Rakyat dengan Target 20000 Siswa

www.rincilokal.id – Indonesia kaya akan kebudayaan dan tradisi, terutama dalam hal kuliner yang bervariasi. Salah satu yang menarik adalah pengaruh makanan kolonial yang telah diadaptasi menjadi kuliner khas Nusantara, menunjukkan bagaimana dua budaya dapat bersinergi.

Sejak masa penjajahan, banyak kuliner Belanda yang berevolusi di Indonesia, membentuk identitas baru. Paduan antara bahan lokal dan resep Eropa menghasilkan cita rasa yang unik dan disukai masyarakat.

Berikut adalah beberapa makanan Indonesia yang terpengaruh oleh warisan kuliner Belanda, menggambarkan bagaimana budaya dapat saling mempengaruhi dan berkembang.

Makanan Khas yang Terpengaruh Budaya Belanda di Indonesia

Perkedel merupakan salah satu contoh jelas dari perpaduan tersebut. Makanan ini berbahan dasar kentang yang diadaptasi dari kudapan Eropa, frikadeller. Dalam budaya Belanda, frikadeller adalah daging yang digiling dan digoreng, sedangkan perkedel lebih berfokus pada kentang sebagai bahan utamanya.

Perkedel biasanya dibuat dengan menambahkan daging ayam, bawang, dan bumbu lainnya untuk memberikan cita rasa yang kaya. Proses penggorengannya menjadikan perkedel salah satu camilan favorit di seluruh Indonesia.

Berlanjut ke Spikoe, kue lapis dari Surabaya, yang terinspirasi dari makanan Belanda. Nama ‘Spikoe’ berasal dari ‘Speekok’ dalam bahasa Belanda dan dahulu disajikan sebagai makanan pelengkap dalam tradisi minum teh bangsawan.

Ragam Makanan Khas Indonesia dengan Sentuhan Belanda

Klappertart adalah makanan khas Manado yang menunjukkan pengaruh Belanda cukup kuat. Dengan arti ‘kue kelapa’, klappertart menggabungkan bahan seperti daging kelapa dengan kismis dan rempah-rempah. Para pedagang Belanda membawa resep ini ke Indonesia saat mereka mencicipi kekayaan hasil kelapa di daerah tersebut.

Klappertart bisa dikatakan sebagai kue yang sangat disukai banyak orang, baik di kalangan warga lokal maupun wisatawan. Kombinasi rasa manis dan gurihnya menjadikannya camilan yang khas dan sulit ditolak.

Makanan lain yang tidak kalah populer adalah semur. Makanan ini adalah hidangan daging yang diolah dengan rempah-rempah khas. Ternyata, semur berasal dari kata ‘Smoor’ dalam bahasa Belanda, yang memiliki arti memasak dengan cara direbus.

Paduan Rasa dalam Makanan Indonesia yang Berasal dari Belanda

Selat Solo, yang juga dikenal sebagai bistik Jawa, adalah contoh lainnya dari influensi kuliner Belanda ke dalam masakan Indonesia. Hidangan ini memiliki rasa yang asam manis dan merupakan hasil kolaborasi antara budaya Keraton Jawa dan Belanda. Kata ‘slachtje’ dan ‘biefstuk’ menggambarkan komposisi bahan yang digunakan dalam pembuatan selat Solo.

Olahan daging dalam selat Solo pada umumnya berbentuk cincang yang dicampur dengan sosis dan tepung roti. Proses pencampuran ini menunjukkan bagaimana adaptasi dilakukan untuk memenuhi selera lokal, sehingga makanan ini menjadi semakin lezat.

Melihat lebih jauh ke dalam tradisi kuliner yang ada, bisa disimpulkan bahwa makanan-makanan ini tidak hanya menjadi simbol rasa, tetapi juga sebagai jembatan antara dua budaya yang berbeda.