www.rincilokal.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan signifikan dalam perdagangan terbaru. Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor di pasar modal yang semakin berkembang pesat.
Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), IHSG ditutup dengan angka 7.892,91, meningkat sebesar 1,3%. Nilai transaksi yang tercatat juga menunjukkan aktivitas yang tinggi, mencapai 21,08 triliun dengan melibatkan 36,83 miliar saham.
Dalam kondisi pasar yang aktif ini, sebanyak 346 saham mengalami kenaikan, sementara 280 saham tercatat mengalami penurunan. Sementara itu, 173 saham lainnya tidak menunjukkan pergerakan yang signifikan.
Pengaruh Investor Asing Terhadap Dinamika Pasar Saham
Investor asing kembali aktif, mencatatkan pembelian bersih yang cukup signifikan sebesar Rp1,49 triliun di seluruh pasar. Khususnya, mereka juga melakukan pembelian bersih sebesar Rp1,52 triliun di pasar reguler.
Namun demikian, ada juga fenomena penjualan bersih mini yang tercatat di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp34,72 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketertarikan, beberapa investor memilih untuk mengambil untung.
Dalam konteks ini, penting untuk menyelidiki saham-saham mana saja yang tertekan oleh aksi jual asing di tengah tren kenaikan IHSG. Data terbaru menunjukkan beberapa saham dengan nilai penjualan bersih terbesar oleh investor asing.
Daftar Saham yang Terkoreksi Akibat Penjualan Asing
Beberapa saham yang mengalami penjualan signifikan oleh investor asing diantaranya adalah PT Bank Mandiri (BMRI) yang mengalami penjualan sebesar Rp193,14 miliar. Disusul oleh PT Aneka Tambang (ANTM) dengan penjualan Rp89,76 miliar.
PT XL Axiata (EXCL) juga terdampak dengan nilai penjualan mencapai Rp54,27 miliar. Di samping itu, PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencatatkan nilai penjualan Rp44,24 miliar.
Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) juga mengalami penjualan sebesar Rp36,24 miliar. Beberapa saham lain yang mencatatkan nilai penjualan oleh asing adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) dan PT Barito Pacific (BRPT).
Proyeksi Pasar Saham ke Depan: Apa yang Diharapkan?
Melihat tren saat ini, banyak analis memproyeksikan IHSG akan terus mengalami pertumbuhan positif dalam jangka pendek. Upaya pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi menjadi faktor pendukung utama.
Namun, ketidakpastian global juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar saham domestik. Untuk itu, investor diharapkan dapat bersikap lebih cermat dalam melakukan analisis dan keputusan investasi.
Nampaknya, performa saham-saham blue chip akan terus menjadi sorotan bagi investor, mengingat likuiditas yang tinggi dan potensi keuntungan yang menarik. Memperhatikan faktor-faktor makroekonomi akan sangat berpengaruh terhadap arah pergerakan IHSG ke depan.