www.rincilokal.id – Pulau Kalimantan dikenal sebagai penghasil tanaman herbal kratom yang sering disebut sebagai daun surga. Tanaman ini berhasil menjadi salah satu komoditas yang menjanjikan di pasar internasional, khususnya di Amerika Serikat.
Kratom, yang merupakan pohon dari keluarga kopi, berasal dari Asia Tenggara. Secara ilmiah dikenal dengan nama Mitragyna speciosa, tanaman ini tumbuh subur di Pulau Kalimantan dengan daun yang dikeringkan untuk dijadikan teh atau kapsul sebagai suplemen kesehatan.
Data terbaru menunjukkan bahwa Amerika Serikat menjadi pengimpor terbesar kratom dari Indonesia, dengan volume mencapai 4.694 ton dan nilai ekspor sekitar 9,15 juta dolar AS. Di pasar luar negeri, kratom yang diolah menjadi ekstrak bahkan dihargai hingga 6.000 dolar AS per kilogram.
Meskipun di Indonesia kratom sempat menjadi bahan perdebatan dan dianggap sebagai narkoba baru, popularitas tanaman ini terus meningkat di AS, mengarah pada perkembangan industri yang bernilai miliaran dolar.
Tantangan dan Popularitas Kratom di Pasar Internasional
Walaupun kratom diminati oleh banyak masyarakat, ada tantangan serius terkait legalitasnya di pasar internasional. Di Amerika Serikat, permintaan kratom tetap tinggi meski status legalitasnya belum sepenuhnya diakui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Meski menghadapi tantangan legalitas, masyarakat AS tetap membeli produk berbasis kratom dengan jumlah yang signifikan, baik secara online maupun di berbagai toko dan minimarket. Praktik ini mengarah pada pembentukan industri kratom dengan nilai pasar mencapai 1 miliar dolar AS.
Pada saat yang sama, negara-negara seperti Jepang dan Jerman mengizinkan penggunaan kratom dalam kapasitas terbatas. India, yang memiliki kebijakan lebih longgar, menjadi salah satu pasar ekspor kratom terbesar, sehingga penting bagi Indonesia untuk menjaga kualitas produk dan memenuhi standar global.
Di tanah air, provinsi DKI Jakarta, Kalimantan Barat, dan Jawa Timur masing-masing berperan besar dalam mengekspor kratom, menyuplai hampir seluruh nilai ekspor nasional. Hal ini menekankan pentingnya penguatan hilirisasi di wilayah-wilayah penghasil demi keberlanjutan dan pengembangan komoditas ini.
Manfaat dan Khasiat Kratom untuk Kesehatan
Pada dasarnya, penggunaan kratom banyak dijadikan solusi untuk masalah kesehatan seperti meredakan nyeri dan depresi. Senyawa dalam kratom, seperti 7-hydroxymitragynine, dikenal memiliki kemampuan yang kuat dalam mengatasi rasa nyeri, bahkan dianggap 13 kali lebih efektif daripada morfin.
Kratom juga telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai pengobatan rumahan di Asia Tenggara, terutama untuk mengatasi masalah seperti kelelahan, nyeri, diare, dan kram otot. Tradisi ini menunjukkan penerimaan yang tinggi terhadap khasiat alami tanaman tersebut dalam masyarakat.
Namun, meskipun khasiatnya diakui, status perdagangan kratom di Indonesia masih berada dalam ketidakjelasan. Menurut Menteri Perdagangan, saat ini belum ada regulasi yang mengatur peredaran kratom di pasar domestik.
Hal ini berarti, meskipun kratom sudah diizinkan untuk diekspor berdasarkan peraturan yang ada, tetap belum ada kebijakan yang memungkinkan penjualannya secara bebas di dalam negeri. Adanya situasi ini mengedepankan perlunya regulasi yang lebih jelas guna menyeimbangkan antara potensi ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Perkembangan Regulasi dan Status Kratom di Dalam Negeri
Dalam beberapa tahun terakhir, kratom mengalami perubahan status legalitas. Meskipun sebelumnya kratom dimasukkan dalam daftar narkotika golongan 1, kini pemerintah telah mempertimbangkan dan merubah statusnya. Kebijakan ini muncul setelah berbagai kajian dan diskusi tentang manfaat dan risikonya.
Oleh karena itu, dengan keluarnya izin ekspor, pihak pemerintah kini lebih fokus untuk menjaga keberlanjutan produk ini. Walaupun peruntukan kratom saat ini lebih terfokus pada ekspor, langkah menuju peraturan yang jelas sangat diperlukan untuk memastikan perlindungan terhadap kesehatan masyarakat dan industri lokal.
Dengan tantangan yang hinggap, penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan pengawasan terhadap produk kratom. Hal ini bukan hanya demi reputasi, tetapi juga untuk memenuhi standar yang semakin ketat di pasar dunia.
Selain itu, keberadaan kratom yang telah menjadi komoditas penting membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi khasiatnya di bidang kesehatan dan farmasi.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan masyarakat akan sangat menentukan masa depan produk kratom ini, baik dari sisi manufaktur maupun distribusinya. Dengan pengelolaan yang baik, kratom dapat terus menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi petani dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.