www.rincilokal.id – Ponsel baru dari Trump Organization, yang disebut T1 Phone, mengundang perhatian publik dengan klaim bahwa perangkat ini dibuat di AS. Peluncuran ini dilakukan saat Donald Trump, mantan Presiden AS, berupaya menarik produsen smartphone untuk memindahkan fasilitas manufaktur mereka ke dalam negeri.
Keputusan ini berdampak pada banyak perusahaan, terutama Apple, yang selama ini mengandalkan China untuk memproduksi iPhone-nya. Namun, belum lama ini, Apple mulai mengalihkan produksinya ke India, mengingat ancaman tarif tinggi yang dikenakan oleh Trump terhadap barang-barang impor dari China.
Meskipun demikian, Trump tampaknya masih meragukan langkah Apple tersebut. Ia mendesak Apple agar memindahkan semua produksinya ke AS dan bahkan mengancam untuk mengenakan tarif tambahan pada iPhone yang diproduksi di luar negeri.
Kemunculan T1 Phone: Strategi baru dalam Industri Smartphone
Kemunculan T1 Phone menambah kerumitan dalam persaingan pasar smartphone, terutama bagi Apple. Dengan tampilan yang mirip iPhone dan kamera yang dirancang unik, ponsel ini dipasarkan dengan harga yang jauh lebih terjangkau, yakni sekitar US$499.
Ponsel ini akan menjalankan sistem operasi Android dan diharapkan dapat menarik segmen pasar yang sensitif terhadap harga. Tak hanya itu, T1 Phone juga menawarkan paket layanan baru yang mencakup telepon tanpa batas dan layanan kesehatan, dengan biaya bulanan yang bersaing.
Namun, banyak pihak meragukan apakah smartphone dengan spesifikasi mumpuni bisa diproduksi secara penuh di AS dengan harga yang ditetapkan. Banyak pakar industri berpendapat bahwa sebagian besar produksi kemungkinan masih dilakukan di luar negeri, terutama di China.
Proses Produksi dan Rantai Pasokan T1 Phone
Kini, banyak spekulasi mengenai bagaimana T1 Phone sebenarnya diproduksi. Menurut analis industri, produk ini kemungkinan besar akan dirancang dan dirakit oleh perusahaan yang berbasis di China, meskipun dipasarkan sebagai buatan AS.
Rantai pasokan untuk produk elektronik sangat kompleks dan melibatkan banyak negara. Ini termasuk komponen-komponen yang berasal dari berbagai produsen, sehingga menciptakan tantangan untuk mengklaim bahwa produk sepenuhnya ‘made in America’.
T1 Phone, misalnya, akan menampilkan layar AMOLED yang kemungkinan besar dipasok oleh perusahaan-perusahaan besar dari Korea Selatan atau China. Ini menunjukkan betapa globalnya industri manufaktur smartphone saat ini.
Komponen Penting dan Ketergantungan Terhadap Pabrikan Luar Negeri
T1 Phone juga akan menggunakan proses yang umum dalam industri smartphone, di mana beberapa komponen kunci datang dari luar AS. Penentuan komponen dari ponsel tersebut menunjukkan ketergantungan pada produsen internasional, yang berisiko memengaruhi biaya dan ketersediaan produk.
Sebagai contoh, prosesor yang digunakan mungkin berasal dari MediaTek atau Qualcomm, yang masing-masing memiliki pabrik di luar AS. Jadi, meskipun ada pengembangan dan perakitan yang dilakukan di Amerika, sebagian besar bahan baku tetap diimpor.
Kamera 50 megapiksel yang menjadi fitur andalan smartphone ini juga berasal dari pemasok luar negeri, dengan Sony sebagai pemimpin pasar dalam industri sensor kamera. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa T1 Phone tidak sepenuhnya dapat diklaim sebagai produk buatan dalam negeri.