www.rincilokal.id – Jakarta – Emiten properti PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) terus berusaha untuk memenuhi ketentuan free float saham yang ditetapkan. Hingga saat ini, saham yang dimiliki oleh publik tercatat hanya 3,39%, jauh dari minimal 7,5% yang diharuskan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Akibat ketidakpatuhan ini, saham PLIN telah mengalami suspensi sejak Januari 2025. Direktur PT Plaza Indonesia Realty, Evy Tirtasudira, mengungkapkan dalam sebuah keterbukaan informasi bahwa perusahaan masih mencari jalan terbaik untuk memenuhi aturan tersebut.
Sebagai emiten yang mengelola mal Plaza Indonesia dan FX, situasi pasar yang kurang kondusif menjadi kendala utama bagi perusahaan. Evy menambahkan, perusahaan serta pemegang saham masih memerlukan waktu untuk menjajaki berbagai langkah tepat dalam memenuhi ketentuan free float ini.
Pentingnya Free Float dalam Pasar Modal Indonesia
Free float merupakan syarat penting bagi emiten untuk memberikan likuiditas kepada investor. Ketentuan ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga transparansi, tetapi juga untuk memberikan kepercayaan kepada para pemangku kepentingan di pasar modal. Dalam hal ini, kepatuhan terhadap ketentuan free float dapat menciptakan stabilitas saham di pasar.
Adanya free float yang cukup akan memudahkan investor baru untuk berinvestasi dalam saham perusahaan, dan ini dapat berimbas positif terhadap harga saham yang lebih sehat. Sebaliknya, perusahaan yang tidak memenuhi ketentuan ini akan menghadapi risiko disuspensi, yang dapat mengurangi minat investor dan kehilangannya dalam pasar saham.
Situasi ini menunjukkan bahwa emiten perlu melakukan penyesuaian strategis agar dapat menarik minat investor. Jika perusahaan gagal memenuhi ketentuan yang ada, potensi pertumbuhan perusahaan dapat terhambat dan bisnis dapat terganggu dalam jangka panjang.
Strategi Perusahaan untuk Memenuhi Ketentuan Saham
Menurut Evy, Plaza Indonesia Realty dan pemegang saham pengendali sedang mencari berbagai opsi untuk mendapatkan cara terbaik dalam memenuhi ketentuan free float. Rencana tersebut mencakup evaluasi kondisi pasar dan pendekatan terhadap investor yang mungkin tertarik untuk membeli saham mereka.
Penting juga bagi perusahaan untuk mempertimbangkan efisiensi biaya dan waktu agar strategi yang diambil tidak kontraproduktif. Dalam situasi ini, komunikasi yang transparan dengan semua pemangku kepentingan seperti OJK dan BEI juga menjadi kunci dalam menyampaikan langkah-langkah yang akan diambil perusahaan.
Jika semua langkah telah ditetapkan, perusahaan berencana untuk mengumumkan rencana aksi korporasi tersebut secara detil. Informasi ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor serta membantu mengembalikan saham mereka ke jalur yang benar.
Analisis Kinerja Keuangan Plaza Indonesia Realty
Dalam laporan keuangan kuartal I-2025, Plaza Indonesia Realty mencatatkan penurunan laba bersih. Laba bersih perusahaan mencapai Rp 130,11 miliar, menurun dibandingkan dengan Rp 134,77 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski mengalami penurunan laba bersih, pendapatan perusahaan justru menunjukkan peningkatan. Pendapatan tercatat sebesar Rp 346,87 miliar, naik dari Rp 327,81 miliar pada periode yang sama, yang menunjukkan bahwa meskipun laba bersih turun, pertumbuhan pendapatan tetap terjadi, yang bisa jadi merupakan sinyal positif di masa depan.
Namun, penurunan laba bersih tetap menjadi perhatian bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan perlu menjalankan strategi perbaikan yang tepat agar dapat mengoptimalkan laba bersih di masa yang akan datang.