![IHSG Naik 0,73% Didukung Kinerja Saham-Saham Tertentu](https://www.rincilokal.id/wp-content/uploads/2025/06/layar-menampilkan-pergerakan-indeks-harga-saham-gabungan-ihsg-di-gedung-bursa-efek-indonesia-bei-jak.jpeg; charset="utf-8"-120x86.jpeg; charset="utf-8")
www.rincilokal.id – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sedang menjalankan serangkaian kemitraan internasional dengan tujuan mereformasi standar dan pengelolaan investasi di tingkat global. Kerja sama ini melibatkan beberapa sovereign wealth fund (SWF) terkemuka, termasuk Qatar Investment Authority (QIA), Future Fund Australia, serta China Investment Corporation (CIC).
Menurut Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, Mohamad Al-Arief, saat ini mereka mempercepat proses restrukturisasi aset serta BUMN, dengan target investasi mencapai US$ 5 miliar pada tahun 2025. Fokus utama dari investasi ini adalah di sektor strategis seperti hilirisasi mineral, energi terbarukan, digital, kesehatan, pangan, dan manufaktur.
Danantara juga berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar US$ 20 miliar untuk lebih dari 20 proyek prioritas yang telah dicanangkan. Selain itu, mereka menargetkan untuk memperoleh dividen tahunan sebesar US$ 8 miliar dari portofolio BUMN yang ada.
“Inisiatif ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk menjadikan BUMN sebagai ujung tombak pertumbuhan ekonomi, termasuk upaya konsolidasi dari 889 entitas BUMN yang ada,” ungkap Al-Arief dalam keterangan persnya. Dia menambahkan bahwa setiap kemitraan yang dibentuk bukan sekadar transaksi finansial, tetapi juga langkah strategis menuju pengelolaan yang sesuai standar global.
Dalam kerjasama ini, mereka belajar dari pengelola aset terbaik di dunia, menjadikannya bagian dari proses transformasi kelembagaan yang berkelanjutan. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah pembentukan dana investasi bersama antara Danantara dan QIA sebesar US$ 4 miliar pada tanggal 15 April 2025.
Menggandeng Investasi Internasional untuk Pertumbuhan Ekonomi
Kerjasama ini memiliki fokus pada sektor hilirisasi industri, energi terbarukan, dan layanan kesehatan, yang dianggap sebagai pilar penting dalam agenda transformasi ekonomi Indonesia. Selanjutnya, pada 16 Mei 2025, Danantara mengumumkan kerja sama dengan Future Fund Australia, yang merupakan salah satu sovereign wealth fund terkemuka dengan total aset lebih dari AUD 300 miliar.
Dalam acara Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting yang berlangsung di Jakarta, Australia juga menegaskan dukungannya terhadap keanggotaan Danantara dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF). Forum ini bertujuan untuk mendorong penerapan prinsip tata kelola yang kuat dalam pengelolaan dana publik.
Kerjasama selanjutnya ditandatangani pada 25 Mei 2025, di mana Danantara dan CIC berkomitmen untuk menjajaki pembentukan platform investasi antara ASEAN-Tiongkok. Platform ini akan difokuskan pada sektor manufaktur, teknologi, kesehatan, dan barang konsumsi, dengan prinsip imbal hasil yang optimal dan dampak pembangunan yang terukur.
“Kerjasama strategis ini bukan hanya menunjukkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi, tetapi juga menegaskan bahwa negara kita telah menjadi mitra yang dapat diandalkan di panggung global,” kata Al-Arief. Dia menambahkan bahwa melalui kolaborasi dengan SWF global, Danantara tidak hanya memperoleh akses ke pendanaan dan peluang investasi lintas negara, tetapi juga memperkuat kapasitas dalam tata kelola aset negara.
Strategi untuk Meningkatkan Tata Kelola Aset Negara
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun kelembagaan yang tangguh dalam pengelolaan aset bangsa. Selain itu, mereka menerapkan banyak pelajaran yang diambil dari praktik terbaik di negara lain dalam tata kelola, manajemen risiko, dan model alokasi aset.
Proses benchmarking ini bertujuan untuk membangun sistem yang relevan dengan mandat nasional serta tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Al-Arief pun menegaskan pentingnya memiliki kerangka yang kokoh agar pengelolaan aset negara tidak hanya sesuai dengan standar internasional, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kemitraan yang dibangun ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam menciptakan sinergi antara sektor publik dan swasta. Dengan berkolaborasi dengan berbagai SWF, Danantara berharap dapat memanfaatkan keahlian dan pengalaman global untuk mendukung visi pembangunan nasional.
Banyak harapan yang diletakkan pada kerjasama ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Al-Arief menekankan komitmen Danantara untuk terus maju dalam membawa reformasi dan modernisasi dalam pengelolaan aset negara.
Menghadapi Tantangan Investasi di Era Global
Sementara itu, tantangan bagi investasi di era global semakin meningkat. Hal ini menuntut Danantara untuk lebih adaptif dan inovatif dalam menjalankan strategi pengelolaannya. Mereka harus bisa belajar dari dinamika pasar dan perubahan lingkungan investasi yang cepat.
Selain itu, penting bagi Danantara untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kemitraan yang dibina. Ini penting untuk membangun kepercayaan, baik di mata investor domestik maupun internasional.
Dengan dukungan dari kemitraan internasional ini, Danantara berharap dapat menghadirkan produk investasi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar global. Semua langkah ini diarahkan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai penutup, Danantara bertekad untuk tidak hanya memenuhi ekspektasi pasar, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Visi mereka adalah menjadikan Danantara sebagai model pengelolaan aset yang sukses dan efisien di tingkat global.
