Rincian Lokal
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market
No Result
View All Result
  • Login
Rincian Lokal
No Result
View All Result
Rincian Lokal

CIA Kendalikan Kerusuhan, Pemimpin Iran Dijatuhkan Demi Untung

CIA Kendalikan Kerusuhan, Pemimpin Iran Dijatuhkan Demi Untung

BacaJuga

Naik Gaji Tapi Tak Pantas Kerja, Pejabat Didakwa Korupsi dan Dijatuhi Hukuman Mati

Naik Gaji Tapi Tak Pantas Kerja, Pejabat Didakwa Korupsi dan Dijatuhi Hukuman Mati

Rumah BUMN dan BRI Dorong UMKM Siap Ekspor, Berikut Buktinya

Rumah BUMN dan BRI Dorong UMKM Siap Ekspor, Berikut Buktinya

www.rincilokal.id – Sejarah politik Iran tidak dapat dipisahkan dari sosok Mohammad Mossadegh, Perdana Menteri yang terkenal dengan kebijakan nasionalisasinya terhadap industri minyak. Tindakan ini memicu reaksi kuat dari Inggris dan Amerika Serikat, yang berupaya menggulingkan pemerintahannya melalui skenario kerusuhan. Hal ini menjadikan Mossadegh sebagai salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Iran.

Keputusannya untuk mengambil alih aset minyak Inggris berakar dari keinginan untuk memulihkan kedaulatan ekonomi bagi bangsa Iran. Masyarakat Iran pun menganggap Mossadegh sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak negara atas sumber daya alamnya.

Akan tetapi, di kalangan negara-negara Barat, dia justru dicap sebagai musuh yang meresahkan. Kebijakan ambisius ini membawanya kepada konflik yang berkepanjangan dengan pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Pentingnya Kebijakan Nasionalisasi Minyak dalam Sejarah Iran

Mossadegh menjadi Perdana Menteri Iran pada tahun 1951 dengan janji untuk melakukan reformasi mendasar di sektor minyak. Sebelumnya, industri minyak Iran berada di bawah kontrol Inggris selama lebih dari satu abad.

Melalui perusahaan The Anglo-Persian Oil Company, keuntungan besar dari minyak Iran tidak mengalir kembali ke masyarakat lokal. Mossadegh melihat ketidakadilan ini dan bertekad untuk mengubahnya.

Dia meyakini bahwa nasionalisasi bukan hanya tindakan ekonomi, tetapi juga simbol dari kemerdekaan bangsa. Pada 20 Maret 1951, kebijakan ini resmi menjadi hukum dan membawa harapan baru bagi rakyat Iran.

Mossadegh meyakinkan rakyatnya bahwa sumber daya alam harus dikelola untuk kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan asing. Dengan dukungan masyarakat, dia berhasil mengesahkan undang-undang yang memberikan kontrol penuh kepada negara atas industri minyak.

Akan tetapi, tidak semua pihak setuju dengan kebijakan ini. Inggris dan sekutunya jelas merasa terancam dan mulai merencanakan langkah-langkah untuk menggulingkan pemerintahan yang baru ini.

Krisis dan Kudeta yang Memuncak pada 1953

Respons terhadap kebijakan nasionalisasi terlihat jelas ketika pemerintah Inggris langsung memberlakukan sanksi ekonomi. Sanksi ini menyebabkan ketegangan politik yang semakin meningkat di Iran.

Mohammad Reza Pahlavi, Shah Iran, yang sebelumnya mendukung Mossadegh, mulai menjauh dan mencari dukungan dari pihak-pihak asing. Di tengah ketidakpastian ini, Mossadegh berjuang untuk mempertahankan kebijakan yang percaya dapat memberikan keuntungan bagi rakyatnya.

Di bawah tekanan internasional dan ancaman dari dalam negeri, situasi semakin memburuk. Akibatnya, Amerika Serikat yang berkepentingan untuk menjaga stabilitas di kawasan tersebut mulai terlibat dalam konflik ini.

Dalam skenario yang disusun oleh CIA, metode manipulasi rakyat menjadi pilihan untuk menggulingkan Mossadegh. Dengan menyebarkan propaganda, mereka berusaha menumbuhkan keraguan di kalangan rakyat terhadap pemerintahannya.

Dengan dukungan finansial yang besar, pergerakan ini mulai berbuah hasil. Kerusuhan yang direncanakan pun terjadi di Teheran, membawa kekacauan bagi pemerintahan yang dipimpin Mossadegh.

Akibat Terhadap Masyarakat Iran setelah Kudeta

Pada bulan Agustus 1953, kerusuhan meledak di Teheran dengan intensitas yang meningkat. Mossadegh pun tidak memiliki pilihan lain selain menyerahkan kekuasaan dan menerima penahanan yang menyedihkan.

Pascakudeta, rezim baru yang mendukung kepentingan Barat, mengizinkan Inggris kembali menambang minyak di Iran. Kebijakan nasionalisasi yang diperjuangkan Mossadegh mengalami kegagalan total, dan masyarakat kembali terpuruk dalam kesengsaraan ekonomis.

Identitas nasional yang dibangun oleh Mossadegh hancur seketika, dan Iran beralih kembali menjadi negara yang eksploitasi sumber daya alamnya berada di tangan asing. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan rakyat yang menaruh harapan pada perubahan.

Mossadegh sendiri menghabiskan sisa hidupnya dalam tahanan rumah hingga wafat pada tahun 1967. Sosoknya yang sempat dicemooh sebagai pengkhianat kembali dikenang sebagai pahlawan setelah pergolakan ideologis mengguncang Iran pada tahun 1979.

Perubahan tersebut memberikan pengakuan terhadap upayanya dalam memperjuangkan hak masyarakat atas sumber daya alam. Masyarakat pun menjalani perjalanan panjang untuk merebut kembali kedaulatan yang pernah hilang akibat campur tangan asing.

Previous Post

Direksi Bank Dirombak, Ini Daftar Manajemen Terbaru

Next Post

Suga Selesai Wamil Besok, BTS Diperkirakan Comeback Maret 2026

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

SBN Tetap Laris Meski Ekonomi Dunia Sedang Suram

SBN Tetap Laris Meski Ekonomi Dunia Sedang Suram

Akses Air Bersih untuk 1280 Kepala Keluarga oleh Pertamina dan Seruni

Akses Air Bersih untuk 1280 Kepala Keluarga oleh Pertamina dan Seruni

Disnaker Sidoarjo Perlakukan Anak Muda Seperti Pengemis Kerja saat Pemerintah Gagal Sediakan Lapangan Kerja

Disnaker Sidoarjo Perlakukan Anak Muda Seperti Pengemis Kerja saat Pemerintah Gagal Sediakan Lapangan Kerja

Kota di Dunia dengan Tingkat Penipuan Tertinggi dan Modusnya

Kota di Dunia dengan Tingkat Penipuan Tertinggi dan Modusnya

Trump Tampilkan HP Murah ‘Made in America’, Ternyata Produksi China?

Trump Tampilkan HP Murah ‘Made in America’, Ternyata Produksi China?

Strategi Nyata Indonesia Menuju Net-Zero Energi Fosil

Strategi Nyata Indonesia Menuju Net-Zero Energi Fosil

Justin Bieber Mengakui Memiliki Masalah Kemarahan, Apa Penyebabnya?

Justin Bieber Mengakui Memiliki Masalah Kemarahan, Apa Penyebabnya?

Sidebar

Kategori

  • Entrepreneur
  • Lifestyle
  • Market
  • Opini
  • Tech
  • Uncategorized
Rincian Lokal

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Situs

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?