www.rincilokal.id – Pavel Durov, pendiri aplikasi Telegram, telah membuat pernyataan yang mengejutkan terkait rencananya untuk membagikan miliaran dolar kepada anak-anaknya. Semua anak tersebut merupakan hasil dari donasi spermanya dan dia ingin memastikan mereka memiliki hak yang setara atas warisan yang akan diberikan.
Dalam wawancara yang menarik perhatian banyak orang, Durov mengungkapkan tujuan mulianya untuk menciptakan generasi anak-anak yang mandiri. Dia ingin anak-anaknya tidak mengalami persaingan yang bisa memecah belah keluarga dalam hal warisan di masa depan.
“Aku tidak ingin mereka berebut warisan setelah aku meninggal,” ungkap Durov dalam wawancara tersebut. Pernyataan ini menunjukkan keinginannya untuk mencegah konflik di antara anak-anaknya nanti.
Pavel Durov dan Donasi Spermanya yang Menghasilkan Banyak Anak
Durov mengklaim bahwa sumbangan spermanya telah menghasilkan lebih dari 100 bayi yang lahir di 12 negara yang berbeda. Dari semua anak yang lahir, dia mengaku sebagai ayah dari enam anak dengan tiga wanita berbeda.
Dia percaya bahwa memiliki banyak anak adalah cara yang baik untuk memperluas keluarganya, meskipun dia menghadapi tantangan terkait dengan tanggung jawab sebagai orang tua. Dalam pandangannya, setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dalam lingkungan yang setara.
“Aku ingin mereka hidup seperti orang biasa,” lanjut Durov. Dia menyadari pentingnya membangun kemampuan diri dan kemandirian dalam hidup setiap anak.
Keputusan Mengenai Warisan dan Rencananya ke Depan
Durov menekankan bahwa tidak satu pun dari anak-anaknya akan memiliki akses ke warisan yang dijanjikan selama 30 tahun ke depan. Menurutnya, hal ini dirancang untuk membantu mereka menjadi pribadi yang mandiri dan tidak terlalu bergantung pada kekayaan orang tua.
Dia ingin anak-anaknya belajar untuk mempercayai diri sendiri dan mampu menciptakan sesuatu dengan usaha mereka sendiri. Sikap ini mencerminkan pandangannya mengenai pendidikan dan perkembangan karakter yang seimbang.
Belum lama ini, Durov diketahui juga telah menulis surat wasiat baru, demi menghadapi beberapa tekanan dari pihak-pihak tertentu. Keputusan ini tentunya membuat posisi warisannya semakin jelas bagi semua pihak.
Tantangan dan Kontroversi yang Dihadapi Durov
Pavel Durov tidak hanya menghadapi tantangan dalam hal warisan, tetapi juga menghadapi kontroversi dalam karirnya sebagai pendiri Telegram. Baru-baru ini, ia sempat ditahan oleh otoritas Prancis karena dituduh tidak serius dalam menangani aktivitas kriminal di platformnya.
Dalam menghadapi tuduhan ini, Durov dengan tegas membantah semua dakwaan yang mengklaim bahwa dia bertanggung jawab. Ia menyatakan bahwa hanya karena ada pelanggaran yang terjadi di platformnya, tidak berarti pengelolanya adalah orang jahat.
“Hanya karena para kriminal menggunakan layanan pesan kami, bukan berarti orang yang mengelolanya adalah kriminal,” tegasnya, menegaskan kekuatan dan integritas platform yang sudah dibangunnya.
Pertumbuhan dan Popularitas Telegram di Dunia
Telegram, yang didirikan oleh Durov pada tahun 2013, telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif setiap bulannya, Telegram menjadi salah satu aplikasi pesan terpopuler di dunia.
Keberhasilan aplikasinya berasal dari komitmennya terhadap privasi dan penggunaan teknologi yang aman bagi penggunanya. Hal ini membuat banyak orang merasa nyaman untuk memakai Telegram sebagai alternatif aplikasi pesan lainnya.
Dengan banyaknya fitur inovatif yang ditawarkan, Telegram terus melakukan perbaikan dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Durov percaya bahwa aplikasi ini dapat terus bertahan dan berkembang meski menghadapi banyak tantangan di industri teknologi.