www.rincilokal.id – Akhir-akhir ini, istilah “hilirisasi” semakin banyak diperbincangkan dalam berbagai forum. Hal ini sering kali dikaitkan dengan larangan ekspor material mentah, pembentukan pabrik smelter, atau strategi yang diterapkan dalam sektor pertambangan.
Bagi saya, hilirisasi bukan sekadar urusan industri berat, melainkan lebih sebagai penggerak utama dalam menambah nilai, menciptakan kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja, dan merancang masa depan bangsa yang lebih cerah.
Dari pengalaman saya yang berasal dari dunia usaha dan sekarang berperan dalam mendampingi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, saya menyaksikan bahwa hilirisasi yang berkelanjutan hanya dapat terwujud jika ada ekosistem investasi yang sehat dan mendukung pengusaha lokal. Hilirisasi tidak boleh sekadar proyek jangka pendek; ia harus menghadirkan nilai tambah yang berkelanjutan.
Kunjungan saya ke beragam kawasan industri telah mengungkapkan fakta bahwa sekadar membangun pabrik saja tidak akan cukup. Pertanyaannya adalah, siapa yang bakal menikmati nilai tambah tersebut? Apakah hanya perusahaan asing yang meraih margin besar dari ekspor barang jadi, atau adakah partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam rantai pasok?
Hilirisasi bukan hanya tentang menjual bahan mentah dalam bentuk yang berbeda, tetapi juga harus:
- membuka lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat lokal,
- melibatkan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam rantai pasok,
- memfasilitasi pengusaha Indonesia agar mampu berkembang lewat kemitraan yang saling menguntungkan.
Model investasi yang kita cari bukanlah yang cepat dan instan, tetapi yang bisa tumbuh bersama ekosistem lokal. Dalam posisi pemerintah saat ini, terdapat dua peran utama: menarik investasi agar masuk, dan memastikan bahwa investasi tersebut memberikan dampak yang nyata untuk pembangunan bangsa.
Saya terlibat dalam merumuskan berbagai kebijakan seperti:
- integrasi antara pelaku usaha lokal dan asing,
- insentif bagi investor yang mendukung pengembangan industri lokal,
- serta penerapan regulasi yang transparan untuk mengurangi tumpang tindih dalam perizinan.
Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa kecepatan dan kepastian dalam perizinan jauh lebih penting dibandingkan angka investasi yang tinggi. Tanpa realisasi yang jelas, angka tersebut hanya akan tetap sebagai janji belaka.
Membangun Jembatan Antara Bisnis dan Kebijakan di Indonesia
Pernah berada di posisi sebagai pendiri yang mempresentasikan proyek kepada investor, mengejar titik impas dan menghadapi kegagalan akibat kurangnya transparansi dari mitra, membuat saya bersyukur atas posisi saat ini. Sebagai penyusun kebijakan, pengalaman itu membawa saya pada pemahaman penting: bahasan antara investor dan pemerintah sering kali berbeda.
Penting bagi generasi muda dalam birokrasi untuk berperan sebagai jembatan antara dua dunia tersebut. Kita memerlukan pola pikir baru dalam menjalin hubungan dengan investor; bukan hanya menawarkan proyek, tetapi juga membangun kepercayaan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Dari Sektor Nikel Menuju Digital: Hilirisasi di Berbagai Bidang
Hilirisasi tidak seharusnya terbatas pada mineral atau logam saja. Kita juga perlu membahas hilirisasi dalam konteks sektor digital, pertanian, farmasi, dan bahkan industri kreatif. Bentuk kolaborasi yang dapat terus kita dorong mencakup:
- startup teknologi kesehatan lokal agar dapat terlibat dalam rantai pasok BUMN di bidang farmasi,
- petani lokal dihubungkan dengan pembeli industri melalui platform digital yang dikembangkan oleh anak negeri,
- produk inovasi dari kampus bisa dikomersialisasikan melalui skema insentif hilirisasi riset.
Inilah bentuk hilirisasi yang berkesinambungan, yang memerlukan kerjasama lintas sektor. Indonesia sebenarnya memiliki banyak sumber daya, dan yang lebih penting adalah kemauan untuk mengelolanya serta keberanian untuk membangun.
Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Hilirisasi yang Berkelanjutan
Hilirisasi bukanlah proyek yang bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Ini merupakan perjalanan panjang menuju kemandirian ekonomi yang lebih tinggi. Sebagai bagian dari perjalanan tersebut, saya merasa terhormat dapat berjalan beriringan dengan pemimpin muda, investor progresif, dan pelaku industri yang berkomitmen untuk tumbuh bersama bangsa.
Kita perlu memastikan bahwa setiap hasil dari hilirisasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas. Dengan pendekatan yang tepat, hilirisasi dapat mengubah peta industri di Indonesia.
Kemandirian ekonomi yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Oleh karena itu, mari kita bersatu untuk membangun ekosistem yang sesuai, agar hilirisasi ini benar-benar dapat memberikan dampak yang berarti.