Rincian Lokal
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market
No Result
View All Result
  • Login
Rincian Lokal
No Result
View All Result
Rincian Lokal

Motif di Balik Perang Tarif yang Dijalani Trump

Motif di Balik Perang Tarif yang Dijalani Trump

BacaJuga

Weber Membangun di Tahun 2025

Weber Membangun di Tahun 2025

Pusat Kuasa Energi Indonesia, Lebih dari Sekadar Sumber Daya

Pusat Kuasa Energi Indonesia, Lebih dari Sekadar Sumber Daya

www.rincilokal.id – Perang tarif yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump bukanlah sesuatu yang baru dalam kancah politik global. Sejak awal masa kepresidenannya, tepatnya pada tahun 2018, Trump sudah mengimplementasikan kebijakan serupa dengan menargetkan China sebagai lawan utama dalam perang dagang ini.

Namun kini, sasaran dari perang tarif tersebut tidak hanya China, tetapi juga menyasar banyak negara lainnya, termasuk sekutu-sekutu dekat Amerika. Langkah ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai tujuan sebenarnya dari kebijakan tersebut dan dampaknya terhadap hubungan internasional, serta ekonomi global.

Pertanyaan mendasar yang muncul adalah, apa sebenarnya motif di balik kebijakan agresif ini? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin tidak jauh dari teori tentang persaingan kekuatan global yang telah dijelaskan oleh berbagai ahli dalam bidang hubungan internasional.

Motivasi di Balik Kebijakan Perang Tarif Donald Trump

Sebagaimana yang dijelaskan oleh beberapa pakar, termasuk Mearsheimer, konflik antara AS dan China adalah skenario yang dapat diprediksi seiring dengan meningkatnya kekuatan ekonomi China. Perang tarif, dalam hal ini, berfungsi sebagai upaya untuk menahan supaya kebangkitan China tidak terlalu jauh.

Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas, yakni strategi “containment” atau penahanan. Dengan kata lain, Amerika berusaha untuk membatasi pengaruh dan perkembangan ekonomi China yang dianggap dapat mengancam status hegemoninya di kancah global.

Secara teoritis, tindakan ini sejalan dengan pandangan neorealis yang menyatakan bahwa negara besar akan selalu berupaya mempertahankan posisi relatifnya terhadap pesaing. Dalam konteks ini, baik AS maupun China terpojok untuk saling mengukur kekuatan dan mengantisipasi langkah-langkah satu sama lain.

Neorealisme dan Dinamika Kekuatan Global

Neorealisme menekankan pentingnya kekuatan material dalam hubungan internasional, dan setiap negara berusaha untuk memperkuat posisinya di tengah ketidakpastian yang ada. AS dan China pun tidak lepas dari dinamika ini, di mana keduanya berusaha meraih dominasi dengan cara masing-masing.

Dalam pandangan neorealis, seperti yang dikemukakan oleh Waltz dan Mearsheimer, setiap negara memiliki kepentingan untuk memastikan dirinya tetap unggul atas pesaing. Dalam hal ini, pengukuhan kekuatan militer dan ekonomi menjadi kunci untuk keberlangsungan negara dalam sistem internasional yang anarkis.

Anarki di dalam sistem internasional membuat negara tidak memiliki otoritas yang lebih tinggi untuk mengatur hubungan antarnegara, sehingga setiap negara harus mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup. Ini menjadi landasan dari mengapa perang tarif menjadi metode yang lebih efisien untuk menjaga dominasi AS atas kebangkitan China.

Strategi Perang Tarif dan Dampak pada Ekonomi Global

Sebagaimana Mearsheimer catat, kebangkitan ekonomi China menuntut AS untuk merespons secara strategis. Perang tarif dimaksudkan untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi China, yang pada gilirannya dapat memperlambat penguatan militer China. Hal ini akan mempengaruhi kekuatan relatif kedua negara di masa mendatang.

Selain itu, Trump tampaknya ingin menggandeng Rusia dalam usaha membendung kebangkitan China. Dengan menjadikan Rusia sebagai sekutu, Trump berharap bisa memperkuat posisinya dengan menunjukkan bahwa Amerika masih kuat di mata dunia.

Dalam konteks ini, tarif juga digunakan sebagai alat politik untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap Uni Eropa. Dengan menargetkan negara-negara di Eropa, Trump sedang menguji seberapa besar dukungan dan loyalitas mereka terhadap kebijakan AS dalam menghadapi ancaman bersama.

Lebih Murah dan Efektif: Perang Tarif vs. Perang Konvensional

Memilih perang tarif sebagai strategi tampak lebih rasional dibandingkan dengan melancarkan perang konvensional atau menggunakan proksi, terutama mengingat biaya yang tinggi dan risiko konflik nuklir yang dapat terjadi. Perang tarif dinilai lebih terjangkau dan aman dalam konteks ini.

Dengan menekan China melalui perdagangan alih-alih konfrontasi militer, AS bisa meminimalkan risiko konflik yang lebih besar. Sejarah menunjukkan bahwa terlibat dalam peperangan langsung dapat memberikan konsekuensi bencana, sehingga tak heran Trump lebih memilih jalur ini.

Di samping itu, mengingat China memiliki kekuatan militer yang signifikan, menunda kebangkitan mereka melalui tekanan ekonomi adalah langkah yang lebih strategis dalam memperpanjang dominasi AS.

Persaingan yang Tak Terhindarkan di Dalam Arena Global

Ketegangan dalam hubungan AS-China jelas menunjukkan bahwa perang tarif hanya menyentuh permukaan dari persaingan yang lebih dalam dan kompleks. Dalam perspektif neorealis, kompetisi ini memang diwariskan dari sifat dasar negara bangsa yang berupaya mempertahankan eksistensinya.

China, dengan posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, tidak akan tinggal diam. Mereka tentu akan merespons kebijakan ini dengan strategi-strategi sendiri, baik dalam aspek ekonomi maupun diplomasi. Ini bisa berujung pada siklus balas dendam yang berkelanjutan.

Melihat ke depan, situasi ini akan berlangsung dalam jangka panjang. Tidak ada jaminan bahwa tindakan yang diambil saat ini oleh AS akan neutral terhadap respons dari China. Akibatnya, stabilitas global menjadi semakin rentan.

Dengan demikian, kebijakan perang tarif yang dilancarkan oleh Trump bukan hanya sekadar langkah ekonomi, melainkan juga bagian integral dari usaha geopolitik yang berpotensi menjadikan hubungan internasional semakin rumit di masa depan. Ketegangan ini, bila tidak ditangani dengan baik, akan membawa dampak luas tidak hanya untuk Amerika dan China, tetapi juga untuk seluruh dunia. Perlu ada keseimbangan yang bijak agar tidak terjebak dalam konflik yang berkepanjangan dan merugikan banyak pihak.

Previous Post

Rumor Diogo Jota Mabuk Sebelum Kecelakaan Maut, Apakah Ini Benar?

Next Post

E-Commerce China Dilarang di RI karena Diduga Menipu Konsumen di Prancis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

BRI Salurkan KUR Rp 69,8 T untuk Dorong Sektor Produksi Debitur UMKM

BRI Salurkan KUR Rp 69,8 T untuk Dorong Sektor Produksi Debitur UMKM

Pangeran Thailand Melarikan Diri ke RI untuk Liburan di Dieng dan Bali dalam Situasi Chaos

Pangeran Thailand Melarikan Diri ke RI untuk Liburan di Dieng dan Bali dalam Situasi Chaos

Daftar 9 Bank Kena Sanksi Pencucian Uang di Singapura

Daftar 9 Bank Kena Sanksi Pencucian Uang di Singapura

Umat Islam Bangkit dan Kuasai Dunia Kalahkan AS dan Eropa, Simak Kuncinya

Umat Islam Bangkit dan Kuasai Dunia Kalahkan AS dan Eropa, Simak Kuncinya

Jogja dan Lamongan Saudara Kembar Punya Masalah Upah Rendah dan Sulit Jadi Pemimpin

Jogja dan Lamongan Saudara Kembar Punya Masalah Upah Rendah dan Sulit Jadi Pemimpin

Kota di Dunia dengan Tingkat Penipuan Tertinggi dan Modusnya

Kota di Dunia dengan Tingkat Penipuan Tertinggi dan Modusnya

Provinsi dengan Angka Stunting Tertinggi di Indonesia Menurut Menkes

Provinsi dengan Angka Stunting Tertinggi di Indonesia Menurut Menkes

Sidebar

Kategori

  • Entrepreneur
  • Lifestyle
  • Market
  • Opini
  • Tech
  • Uncategorized
Rincian Lokal

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Situs

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?