www.rincilokal.id – Di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari, sering kali kita terlena dan mengabaikan keamanan barang-barang berharga kita. Kasus yang baru-baru ini terjadi di Jakarta menjadi pengingat pentingnya menjaga nilai barang yang kita miliki agar tidak hilang begitu saja. Kisah Lie K.S, seorang warga Cideng, Jakarta Barat, menunjukkan betapa tragisnya akibat dari kelalaian dalam menyimpan barang berharga.
Lie K.S sudah lama memiliki kebiasaan unik dalam menyimpan emasnya, yaitu menguburkannya di dalam tanah. Dia meyakini bahwa cara ini lebih aman dibandingkan menyimpannya di tempat yang terlihat seperti lemari atau brankas. Dia berfikir bahwa barang-barang tersebut akan lebih terlindungi dan bisa digunakan saat dibutuhkan di masa depan.
Pada tahun 1958, setelah mendapatkan emas dari orang tuanya dan hasil usaha sendiri, Lie memutuskan untuk menguburnya di tanah. Selama lebih dari satu dekade, dia menyimpan total enam kilogram emas yang terdiri dari tiga batang seberat dua kilogram, beberapa keping emas, serta koin-koin dari zaman Tiongkok kuno. Emas tersebut dikubur di kedalaman 40 sentimeter di area dapur rumahnya dan dilindungi dalam botol bekas.
Renovasi Rumah Berujung Petaka yang Tak Terduga
Setelah sepuluh tahun berlalu, Lie memutuskan untuk melakukan renovasi besar-besaran rumahnya. Ia memanggil seorang kontraktor dan meminta agar para pekerja diawasi secara ketat agar tidak ada yang mengetahui tentang emas yang tersimpan. Ketidakcermatan dalam pengawasan menjadi titik awal masalah yang lebih besar.
Saat renovasi memasuki area dapur, sang kontraktor tampaknya lupa untuk mengingatkan para pekerja mengenai lokasi emas yang dikubur. Tanpa disangka, setelah renovasi selesai, seluruh barang berharga tersebut lenyap tanpa jejak. Pengalaman ini menjadi momen mengerikan bagi Lie yang tidak menduga bahwa jerih payahnya bisa hilang begitu saja.
Berita kehilangan ini segera menyebar dan menciptakan kehebohan. Lie yang terkejut segera melapor kepada pihak berwajib, berharap emasnya bisa ditemukan kembali. Saat itu, harga emas per gram hanya sekitar Rp490, yang berarti kerugian Lie mencapai Rp2,9 juta, atau jika dikalkulasikan dengan nilai saat ini, bisa mencapai Rp11 miliar.
Penyelidikan yang Mengungkap Perilaku Terlarang
Kontraktor mengambil langkah cepat dengan melaporkan kejadian ini kepada polisi. Namun, sayangnya, para pekerja yang terlibat sudah berpencar ke kampung halaman mereka. Situasi ini membuat proses pencarian semakin sulit. Polisi pun bekerja tanpa henti untuk melacak jejak para pekerja tersebut.
Beberapa waktu kemudian, tiga orang pekerja berhasil ditemukan di Cirebon, sementara dua lainnya ditangkap di Jakarta. Di antara yang tertangkap adalah seorang pekerja bernama Tasmah yang ternyata adalah orang yang pertama kali mengangkat emas tersebut dari tempatnya bersembunyi. Ini mengungkapkan betapa cepatnya emas tersebut berpindah tangan.
Tasmah telah menjual enam kilogram emas tersebut di salah satu toko emas di Senen, dan uang hasil penjualannya dibagi-bagikan kepada 14 orang pekerja. Sayangnya, pembagaian itu tidak merata, dan Tasmah menerima bagian yang paling banyak, yaitu sekitar Rp50 ribu, sementara yang lain mendapatkan jauh lebih sedikit.
Kisah yang Menjadi Pelajaran bagi Kita Semua
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa Tasmah juga telah berbohong tentang harga emas tersebut. Dia memberitahukan rekan-rekannya bahwa emas itu hanya laku Rp400 per gram, padahal di toko emas dinilai mencapai Rp560 per gram. Perbedaan harga ini diambil oleh Tasmah sebagai keuntungan pribadi, yang menunjukkan betapa rapuhnya kepercayaan di antara rekan kerja.
Berkat upaya polisi, sebagian besar emas yang telah dijual akhirnya berhasil disita. Meskipun Lie dapat mengambil kembali barang berharga yang hilang itu, ia tetap merasakan kesedihan dan kehilangan yang mendalam. Kejadian ini jelas meninggalkan bekas yang sulit terhapus dalam ingatannya.
Kisah Lie K.S ini berfungsi sebagai pengingat bahwa menyimpan barang berharga tidak boleh dilakukan sembarangan. Kejadian ini mengajarkan kita bahwa tindakan pencegahan dan pengawasan yang tepat sangatlah penting, agar barang-barang berharga tidak hilang dan menyebabkan penyesalan di kemudian hari. Seperti pepatah dengan jelas menggambarkan, mencegah lebih baik daripada mengobati.