www.rincilokal.id – Dalam sejarah panjang konflik antara Arab dan Israel, banyak yang beranggapan bahwa kekalahan negara-negara Arab disebabkan oleh kekuatan militer Israel yang superior. Namun, faktor lain yang tidak kalah penting adalah strategi intelijen yang sangat terencana dan berbahaya.
Salah satu agen intelijen yang menjadi sorotan adalah Eli Cohen, sosok yang menyamar sebagai miliarder Suriah bernama Kamel Amin Thaabet. Melalui penyamarannya, Cohen mengungkap banyak rahasia strategis yang membuat negara-negara Arab selalu berada dalam posisi defisit informasi.
Kehadiran Eli Cohen sebagai mata-mata di Suriah dengan identitas palsu ini membuka banyak pintu bagi Israel untuk mengetahui rencana dan kekuatan musuh. Apa yang dilakukan Cohen tidak sekadar menggali informasi, tetapi juga menciptakan jaringan yang kuat di kalangan elite militer dan politik Suriah.
Perjalanan Eli Cohen Menjadi Mata-Mata Berbahaya di Suriah
Eli Cohen lahir di Mesir dan direkrut oleh Mossad pada tahun 1954. Dengan semangat patriotisme yang tinggi, ia bertekad untuk melindungi tanah airnya dengan menyusup ke dalam jajaran militer Suriah dan mengumpulkan informasi yang dapat digunakan oleh Israel.
Dengan identitas sebagai Kamel Amin Thaabet, Cohen menjalani kehidupan sebagai pengusaha tekstil yang sukses. Kisahnya adalah tentang seorang pria yang mampu menjalin kontak dengan para tokoh penting Suriah, terutama dalam militer, untuk mendapatkan informasi kritis.
Strategi Cohen adalah membangun kedekatan dengan Jenderal Amin al-Hafez, atase militer yang terpengaruh oleh niat mulia Kamel untuk membantu negaranya yang sedang dilanda masalah. Pendekatan ini berhasil, dan Cohen segera mendapat tempat sebagai salah satu orang yang tepercaya di kalangan elite Suriah.
Hubungan emosional yang ia bangun dengan para pejabat memungkinkan Cohen untuk mendengarkan banyak percakapan sensitif. Pesta-pesta yang diadakan Cohen menjadi ajang untuk menyerap informasi berharga saat para pejabat dalam kondisi santai.
Setelah menjadi bagian dari lingkaran dalam, Cohen tidak hanya mendapatkan informasi tentang kekuatan militer Suriah tetapi juga berbagai rencana strategis. Data yang diperolehnya sangat berharga untuk memetakan kekuatan musuh.
Dampak Data Intelijen Monggudari Eli Cohen
Dengan semua informasi yang berhasil diperoleh, Eli Cohen memberikan kontribusi yang signifikan terhadap strategi militer Israel. Informasi tersebut tidak hanya akurat tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang situasi di Suriah saat itu.
Keberhasilan operasi intelijen ini terasa saat Perang Enam Hari meletus pada tahun 1967. Intelijen yang dikumpulkan Cohen mengubah posisi Israel menjadi lebih kuat dan menguntungkan. Banyak kekuatan militer Suriah yang tak terduga telah dipetakan dengan baik.
Cohen bahkan hampir berada di posisi Wakil Menteri Pertahanan Suriah, menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari para pejabat Suriah. Namun, semua itu berakhir tragis saat identitasnya terungkap.
Penangkapan Cohen membawa dampak buruk bagi Suriah. Setelah ditangkap, ia mengalami penyiksaan yang brutal. Presiden Suriah merasa dikhianati dan semua pihak yang dekat dengan Cohen juga merasakan dampaknya.
Sanksi sosial dan politik yang terjadi setelah penangkapan Cohen menjadi pelajaran berharga bagi lingkungan intelijen, menggambarkan betapa kuatnya jaringan informasi yang bisa dihasilkan dari seorang individu.
Warisan Eli Cohen Dalam Lintasan Sejarah Arab-Israel
Setelah dieksekusi pada 18 Mei 1965, dan meskipun jenazahnya tidak pernah dikembalikan ke Israel, warisan Eli Cohen tetap hidup. Dampak dari informasi yang ia bocorkan masih terasa oleh banyak pihak hingga saat ini.
Cohen dipandang sebagai salah satu agen intelijen paling berhasil di dunia, yang berhasil memanfaatkan kekuatan penyamaran untuk mengungkap rahasia negara yang dijadwalkan akan berkonfrontasi. Tanpa informasi ini, banyak pertempuran bisa berakhir dengan cara yang jauh berbeda.
Perang Enam Hari mencerminkan bagaimana intelijen yang kuat dapat mengubah jalannya sejarah. Sejarah guerilla dan strategi militer di Timur Tengah tidak akan sama tanpa peran penting yang dimainkan oleh Eli Cohen.
Kisah Eli Cohen mengingatkan kita akan pentingnya informasi dan bagaimana cara pengumpulannya dapat mempengaruhi hasil dari sebuah konflik bersenjata. Dia adalah contoh nyata bahwa dalam peperangan, pengetahuan adalah kekuatan.
Dengan keberanian dan dedikasinya, Eli Cohen menjadi ikon dalam dunia intelijen. Kisahnya adalah pelajaran tentang manfaat intelijen dan dampaknya terhadap geopolitik yang masih relevan hingga kini.