Rincian Lokal
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market
No Result
View All Result
  • Login
Rincian Lokal
No Result
View All Result
Rincian Lokal

Daftar Pejabat di Jawa Melakukan Hubungan Terlarang Secara Diam-Diam

Daftar Pejabat di Jawa Melakukan Hubungan Terlarang Secara Diam-Diam

BacaJuga

Anak 12 Tahun Tewas Dipukuli Ayah karena Amuk Kalah Judi

Anak 12 Tahun Tewas Dipukuli Ayah karena Amuk Kalah Judi

UMKM Binaan BRI di Rumah BUMN Jakarta Sukses Meraih Banyak Keuntungan

UMKM Binaan BRI di Rumah BUMN Jakarta Sukses Meraih Banyak Keuntungan

www.rincilokal.id – Fenomena kumpul kebo di Indonesia sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Praktik ini sudah ada sejak zaman kolonial ketika pejabat Belanda tinggal di Hindia Belanda, menjalin kehidupan tanpa ikatan pernikahan resmi.

Pada masa itu, banyak pejabat tinggi Eropa memilih untuk hidup bersama perempuan lokal sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisik mereka. Menariknya, membawa istri dari Eropa dianggap sangat mahal dan berisiko, sehingga pilihan untuk menjalin hubungan tanpa pernikahan menjadi lebih umum.

Beberapa pejabat elit Belanda, termasuk gubernur jenderal, memanfaatkan posisi mereka untuk menjalani hubungan dengan perempuan lokal. Dalam banyak kasus, perempuan tersebut sering kali berasal dari kalangan budak, sehingga mencerminkan ketidaksetaraan yang ada pada masa tersebut.

Sejarah Awal Praktik Kumpul Kebо di Indonesia

Sejak masa pemerintahannya, Gubernur Jenderal VOC, Gustaaf Willem Baron van Imhoff, menjadi salah satu contoh penting dalam praktik ini. Dia memiliki seorang “teman hidup” bernama Helena Pieters yang diperoleh dari Ratu Bone sebagai hadiah.

Helena dibaptis dan tinggal bersama van Imhoff sebagai pendamping hidupnya tanpa melalui proses resmi pernikahan. Dari hubungan ini, mereka memiliki beberapa anak yang kemudian lahir dan tumbuh dalam suasana yang tidak biasa bagi masyarakat pada umumnya.

Contoh lain yang relevan adalah Gubernur Jenderal Reinier de Klerk, yang juga diketahui menjalin hubungan dengan budak perempuan saat ia tiba di Jawa. Mereka berdua memiliki banyak anak, yang banyak di antaranya kemudian dikirim kembali ke Belanda.

Praktik Kumpul Kebо di Kalangan Elit dan Bawah

Tidak hanya para gubernur jenderal, praktik kumpul kebo juga diterapkan oleh kalangan elit lainnya. Tokoh seperti Thomas Stamford Raffles, yang dikenal sebagai penasihat gubernur, mencatat bahwa dia juga hidup bersama beberapa budak perempuan meski sudah punya istri.

Raffles tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan hubungan bawahannya dengan budak, sehingga suasana tersebut menjadi norma di kalangan elit pada masa pemerintahannya. Praktik ini terlihat sangat akrab di kalangan para pejabat tinggi dan membuat struktur sosial semakin ruwet.

Selain itu, Alexander Hare, teman Raffles, juga dikenal memiliki “teman hidup” yang bervariasi dari berbagai wilayah. Hal ini menunjukkan bahwa praktik ini bukanlah hal yang terisolasi, melainkan merupakan bagian dari gaya hidup banyak orang Eropa di Indonesia.

Implikasi Sosial dan Budaya dari Praktik Kumpul Kebо

Praktik kumpul kebo ini tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur sosial masyarakat. Masyarakat lokal yang disebut budak sering kali tidak memiliki pilihan dan terjebak dalam sistem yang mengeksploitasi mereka.

Istilah “kumpul Gerbouw” muncul sebagai penanda bagi mereka yang tinggal bersama tanpa ikatan resmi. Dalam bahasa Belanda, “Gerbouw” berarti “bangunan” atau “rumah”, dan istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan informal yang berlangsung di kalangan masyarakat.

Kehidupan tanpa pernikahan resmi ini menciptakan stigma yang kuat, baik untuk laki-laki maupun perempuan yang terlibat dalam hubungan tersebut. Stereotip dan pandangan negatif tentang perempuan yang menjadi “teman hidup” sering terasa dalam masyarakat pada umumnya.

Dampak Pada Generasi Berikutnya dari Praktik Kumpul Kebо

Hubungan yang terjalin tanpa ikatan resmi ini juga berakibat kepada generasi selanjutnya. Anak-anak yang lahir dari hubungan semacam ini sering kali mengalami kesulitan dalam pencarian identitas dan status sosial mereka di masyarakat.

Dengan latar belakang yang tidak biasa, banyak di antara mereka menghadapi tantangan dalam berintegrasi ke dalam masyarakat lokal. Situasi ini mengarah pada masalah sosial yang lebih kompleks yang berlanjut hingga kini.

Sejarah ini menjadi cermin dinamika masyarakat masa lalu, menunjukkan bagaimana hubungan kekuasaan dan gender memengaruhi kehidupan sehari-hari. Dari situ, kita dapat melihat benang merah antara praktik masa lalu dan isu-isu yang terus relevan di masyarakat saat ini.

Kesimpulan tentang Pengaruh Sejarah pada Masa Kini

Fenomena kumpul kebo yang marak di kalangan elit Belanda pada masa kolonial memberi kita banyak pelajaran. Praktik ini bukan hanya angin lalu, tetapi tampaknya memiliki dampak jangka panjang pada masyarakat Indonesia.

Dengan memahami latar belakang dan asal muasal praktik ini, kita bisa membuka cara pandang baru untuk melihat perkembangan sosial serta budaya yang telah terjadi. Tentu saja, hal ini membawa kita untuk lebih sadar akan isu ketidakadilan yang masih relevan hingga hari ini.

Akhirnya, penting untuk melihat bagaimana sejarah memengaruhi kehidupan kita sekarang agar kita dapat belajar dan bertindak lebih baik di masa depan. Mengetahui sejarah memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih adil untuk semua.

Previous Post

Pengumpulan Utang Dapat Dilakukan di Kantor, Ketahui Waktu yang Tepat

Next Post

10 Kota Terbaik untuk Tinggal Gen Z Berdasarkan Survei

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Peneliti Coba Blokir Sinar Matahari, Tertangkap Pejabat

Peneliti Coba Blokir Sinar Matahari, Tertangkap Pejabat

Digitalisasi dan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Digitalisasi dan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Tentara asing pura-pura dan serang Aceh, 500 orang tewas

Tentara asing pura-pura dan serang Aceh, 500 orang tewas

Warga Indonesia Semakin Enggan Memiliki Anak, Provinsi Tertinggi di Masalah Ini

Warga Indonesia Semakin Enggan Memiliki Anak, Provinsi Tertinggi di Masalah Ini

Gempa Bekasi, BNPB Ingatkan agar Tidak Terpengaruh Video Hoax

Gempa Bekasi, BNPB Ingatkan agar Tidak Terpengaruh Video Hoax

Konsesi Diperbolehkan, Namun Keadilan dan Kemanusiaan Harus Dipastikan

Negeri Kaya Energi dan Mineral Namun Jadi Sasaran Ketamakan?

Akhirnya Pabrik Dibangun di Amerika setelah Apple Menyerah

Tuduhan Mantan Karyawan Terlibat Kolusi dengan Oppo

Jaringan Media

  • lensautama.id
  • wartafakta.id
  • kabarsuara.id
  • beritacepat.id
  • posbenua.id
  • metrosuara.id
  • lineberita.id
  • radarharian.id
  • tempoaktual.id
  • fokusnasional.id
  • pantauindonesia.id
  • sekilasnews.id
  • fokustempo.id
  • mediapos.id
  • bangsanews.id
  • terasfakta.id
  • indofakta.id
  • indotempo.id
  • arahberita.id
  • lacakberita.id
  • cuplikdata.id
  • siarandaerah.id
  • nalarberita.id
  • narasiutama.id
  • pusatkabar.id
  • pantaupublik.id
  • teropongpublik.id
  • portalkabar.id
  • kilaswarta.id
  • cahayaberita.id
  • rekamfakta.id
  • pijarberita.id
  • detilberita.id
  • indokritis.id
  • citraberita.id
  • perskita.id
  • nusainfo.id
  • lintasbangsa.id
  • laporanmetro.id
  • lensapublik.id
  • citraharian.id
  • zonaliputan.id
  • liputanmetro.id
  • indoheadline.id
  • arahkabar.id
  • zonajurnalis.id
  • infobangsa.id
  • logikaberita.id
  • mediasiaran.id
  • rakyatupdate.id
  • infoheadline.id
  • beritakritis.id
  • suarawan.id
  • jurnalita.id
  • layardunia.id
  • fokuspagi.id
  • indonesiacek.id
  • saluranrakyat.id
  • livemetro.id
  • setarainfo.id
  • rakyatinfo.id
  • detaklokal.id
  • harianlokal.id
  • metromerdeka.id
  • opiniglobal.id
  • ulasutama.id
  • potretpublik.id
  • pantaukabar.id
  • infonyata.id
  • kupasin.id
  • lipututama.id
  • riliskini.id
  • layarkabar.id
  • rekamperistiwa.id
  • tapkabar.id
  • pintukabar.id
  • intipfakta.id
  • laporterbaru.id
  • serbuanews.id
  • detakmedia.id
  • realitaterkini.id
  • petaberita.id
  • intikabar.id
  • mediaagenda.id
  • sisiberita.id
  • jakartavnews.com
  • wartafokus.com
  • bicarapublik.com
  • pantaumedia.com
  • rilisutama.com
  • suaraperistiwa.com
  • stasiunfakta.com
  • kabartajam.com
  • wawasanberita.com
  • sinyalberita.com
  • penanasional.com
  • medianalar.com
  • metronarasi.com
  • publikraya.com

Kategori

  • Entrepreneur
  • Lifestyle
  • Market
  • Opini
  • Tech
  • Uncategorized
Rincian Lokal

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Situs

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?