Rincian Lokal
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market
No Result
View All Result
  • Login
Rincian Lokal
No Result
View All Result
Rincian Lokal

Palestina dan Vatikan, 10 Negara Pertama yang Langsung Akui Kemerdekaan RI

Palestina dan Vatikan, 10 Negara Pertama yang Langsung Akui Kemerdekaan RI

BacaJuga

Pasangan Pengusaha Ini Sukses Bawa Kerajinan Tembus Pasar Ekspor

Pasangan Pengusaha Ini Sukses Bawa Kerajinan Tembus Pasar Ekspor

LPS Financial Festival Berikan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan

LPS Financial Festival Berikan Strategi Memulai Bisnis untuk Warga Medan

www.rincilokal.id – Penguatan kedaulatan suatu negara oleh negara lain merupakan hal yang tak terpisahkan dari perjalanan sejarah sebuah bangsa. Indonesia, setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, sangat membutuhkan pengakuan dari negara-negara lain sebagai legitimasi internasional. Hal ini sangat penting sebagai langkah awal untuk berinteraksi dengan dunia luar.

Setelah proklamasi tersebut, banyak negara yang memberikan perhatian kepada Indonesia, namun hanya segelintir yang secara resmi mengakui kemerdekaan tersebut. Pengakuan ini menjadi refleksi dukungan terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan.

Di antara banyak negara yang memberikan pengakuan, terdapat sepuluh negara yang paling awal melakukannya. Setiap negara ini ikut berperan dalam perjalanan sejarah Indonesia, memberikan dukungan yang tidak ternilai serta menjalin relasi diplomatik yang penting bagi masa depan.

Mesir: Pengakuan Pertama dari Timur Tengah

Pada tahun 1946, tepatnya pada 22 Maret, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Berita mengenai proklamasi kemerdekaan kita menyebar luas di kalangan masyarakat Mesir, terutama di kalangan pelajar Indonesia yang berada di sana.

Dukungan dari Mesir sangat signifikan, terutama mengingat kedekatan kultural dan agama yang dimiliki. Keterlibatan pelajar Indonesia dalam menyebarkan informasi tentang kemerdekaan berhasil menarik perhatian banyak pihak, termasuk Liga Arab yang turut serta dalam perbincangan penting ini.

Sejak pengakuan ini, hubungan antara Indonesia dan Mesir terjalin dengan baik. Keduanya saling mendukung upaya diplomatik di berbagai forum internasional, yang menjadi landasan bagi hubungan kedua negara di masa depan.

Ukraina: Suara dari Eropa untuk Kemerdekaan Indonesia

Dari Eropa, Ukraina muncul sebagai pendukung penting bagi Indonesia di PBB. Pada 21 Januari 1946, Menteri Luar Negeri Dmitry Manuilsky mengungkapkan kekhawatirannya akan ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari Belanda.

Ukraina menjadi satu dari sedikit negara yang bersuara menentang kolonialisme, mendukung Indonesia dengan satu suara di PBB. Situasi ini menunjukkan bahwa di Benua Biru, ada negara yang mendukung perjuangan Indonesia untuk lepas dari penjajahan.

Respon positif atas dukungan ini terlihat di dalam negeri, di mana masyarakat merayakan setiap langkah diplomasi yang dilakukan. Selain menjadi prestasi, dukungan Ukraina juga memperkuat posisi Indonesia secara hukum di mata internasional.

Palestina: Dukungan Sejak Sebelum Proklamasi

Palestina menjadi salah satu negara yang mengakui Indonesia bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Pengakuan tersebut disampaikan oleh Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, pada tahun 1944 melalui siaran radio.

Dari momen itu, kedua bangsa ini terjalin hubungan yang erat dengan keterlibatan aktif dalam forum internasional. Indonesia juga berjuang untuk mendukung Palestina dalam memperoleh status penuh di PBB.

Hubungan ini menunjukkan betapa pentingnya persaudaraan antarbangsa dalam upaya mencapai keadilan dan kemanusiaan, serta saling mendukung dalam menghadapi penjajahan.

India: Kesamaan Nasib dan Dukungan Sejarah

India menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia setelah Mesir, tepatnya pada September 1946. Pengakuan ini disampaikan oleh Jawaharlal Nehru, pemimpin masa depan India yang sangat paham akan perjuangan bangsa Indonesia.

Hubungan antara kedua negara ini semakin dekat ketika Indonesia mengirim bantuan beras ke India yang tengah mengalami kelaparan. Pertukaran dukungan ini menjadi simbol solidaritas yang kuat antara kedua bangsa yang sama-sama pernah dijajah.

Kedua negara melanjutkan hubungan ini dengan saling mengirim delegasi dan menjaga komunikasi diplomatik aktif, yang telah terjalin sejak saat itu.

Vatikan: Dukungan dari Negara Kecil yang Berpengaruh

Vatikan menjadi salah satu pengaku yang penting dari Eropa terhadap kemerdekaan Indonesia. Misi diplomatik resmi dibentuk pada tahun 1947 dengan status Apostolic Delegate yang bertujuan memperkuat hubungan kedua negara.

Seiring waktu, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vatikan semakin berkembang. Keduanya menegakkan nilai-nilai universal seperti perdamaian dan keadilan sosial yang kini menjadi landasan penting bagi hubungan bilateral.

Kedua negara terus berusaha menjalankan kerja sama di berbagai sektor, mengedepankan upaya bersama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

Australia: Aksi Rakyat sebagai Landasan Dukungan

Pemerintah Australia secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949, namun dukungan non-resmi sudah berlangsung sejak 1945. Gerakan Black Armada menjadi salah satu contoh nyata solidaritas antara pekerja pelabuhan dan pelaut Indonesia dan Australia.

Aksi protes industri ini muncul sebagai respon terhadap pendudukan Belanda, membantu mendukung perjuangan Indonesia. Gerakan ini berhasil memblokade kapal-kapal Belanda dari berlayar, sebuah tindakan berani yang menunjukkan kekuatan kolektif rakyat.

Dukungan ini berlanjut dengan hubungan diplomatik yang terbentuk secara resmi, yang terus tumbuh hingga saat ini.

Arab Saudi: Pengakuan dengan Simbol Kehormatan

Arab Saudi secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada 24 November 1947. Raja Abdul Aziz Al-Saud mengeluarkan surat pengakuan yang diterima langsung oleh delegasi Indonesia, menegaskan sikap politik yang kuat terhadap Indonesia.

Pengakuan ini memiliki makna lebih dari sekadar formalitas, sebagai simbol kehormatan, termasuk pemberian hadiah seperti pedang emas. Lebih dari itu, pengakuan ini menunjukkan posisi Arab Saudi sebagai kekuatan yang mendukung kemerdekaan bangsa.

Sejak saat itu hubungan antara kedua negara semakin kuat dengan banyaknya kolaborasi di berbagai bidang, terutama dalam konteks keagamaan dan sosial.

Suriah: Teman Seperjuangan dalam Liga Arab

Bergabung di Liga Arab, Suriah juga menjadi salah satu negara pertama yang mengakui Indonesia pada 2 Juli 1947. Dukungan ini membuka jalur komunikasi diplomatik antara dua negara yang saling memahami kepedihan penjajahan.

Suriah terus mendukung Indonesia di berbagai forum internasional, menunjukkan solidaritas kuat terhadap perjuangan Indonesia. Ikatan agama dan pengalaman serupa mengenai penjajahan menjadi dasar dari kerjasama ini.

Ketika Suriah berjuang untuk dukungan di PBB, Indonesia juga tetap ada di sampingnya dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Yordania: Pengakuan Melalui Liga Arab

Yordania, yang dahulu dikenal sebagai Kerajaan Transyordania, mendukung pengakuan terhadap Indonesia melalui Liga Arab pada 18 November 1946. Pengakuan ini pun disambut baik oleh Presiden Soekarno yang mengirimkan delegasi beberapa waktu kemudian.

Hubungan resmi terbentuk pada 27 Februari 1950, saat Yordania menjadi salah satu negara yang menetapkan kedutaan di Jakarta. Proses ini menunjukkan komitmen nyata dari kedua bangsa untuk menjaga solidaritas di tingkat internasional.

Kerjasama ini tidak hanya sebatas formalitas, tetapi juga menjalin hubungan persahabatan yang mendalam di antara kedua negara.

Turki: Dukungan di Tengah Tekanan kolonial

Turki menjadi negara yang menyatakan dukungannya pada 29 Desember 1949, meski dalam tekanan dari Belanda. Pengakuan resmi ini menjadi penting, karena menandakan bahwa Turki berani mengambil langkah meski dalam situasi sulit.

Pembukaan kedutaan besar Turki di Jakarta pada tahun 1957 semakin memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara. Sejak saat itu, hubungan kerja sama antara Turki dan Indonesia terus berkembang di berbagai bidang.

Hubungan baik ini memperlihatkan komitmen dua negara dalam menjaga kemerdekaan dan meningkatkan kerjasama antarbangsa.

Previous Post

Kurs Dolar AS Menjadi Rp 16.270 Setelah BI Menurunkan Suku Bunga

Next Post

Tabungan Ideal yang Harus Dimiliki di Usia 30 Tahun, Apakah Sudah Punya?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Gunung Emas Super Raksasa Tersembunyi di Dalam Perut China

Gunung Emas Super Raksasa Tersembunyi di Dalam Perut China

Aplikasi yang Perlu Dihapus agar HP Tidak Lemot

Aplikasi yang Perlu Dihapus agar HP Tidak Lemot

Banyak Pria Korsel Operasi Cangkok Lemak untuk Pembesaran Alat Kelamin

Banyak Pria Korsel Operasi Cangkok Lemak untuk Pembesaran Alat Kelamin

7 Barang Kelas Menengah yang Tidak Menarik bagi Orang Kaya

7 Tanda Anda Termasuk Kelas Menengah Selain Gaji Saja

Warga RI Sumbang Emas dan Uang untuk Anggaran Bansos dan Pembelian Pesawat

Warga RI Sumbang Emas dan Uang untuk Anggaran Bansos dan Pembelian Pesawat

Segera Tukarkan, Pecahan Rupiah Ini Tidak Akan Berlaku Lagi!

Segera Tukarkan, Pecahan Rupiah Ini Tidak Akan Berlaku Lagi!

Profil Fauzambi Syahrul Multhazar, Purnawirawan TNI dan Komisaris Utama Vale

Profil Fauzambi Syahrul Multhazar, Purnawirawan TNI dan Komisaris Utama Vale

Jaringan Media

  • lensautama.id
  • wartafakta.id
  • kabarsuara.id
  • beritacepat.id
  • posbenua.id
  • metrosuara.id
  • lineberita.id
  • radarharian.id
  • tempoaktual.id
  • fokusnasional.id
  • pantauindonesia.id
  • sekilasnews.id
  • fokustempo.id
  • mediapos.id
  • bangsanews.id
  • terasfakta.id
  • indofakta.id
  • indotempo.id
  • arahberita.id
  • lacakberita.id
  • cuplikdata.id
  • siarandaerah.id
  • nalarberita.id
  • narasiutama.id
  • pusatkabar.id
  • pantaupublik.id
  • teropongpublik.id
  • portalkabar.id
  • kilaswarta.id
  • cahayaberita.id
  • rekamfakta.id
  • pijarberita.id
  • detilberita.id
  • indokritis.id
  • citraberita.id
  • perskita.id
  • nusainfo.id
  • lintasbangsa.id
  • laporanmetro.id
  • lensapublik.id
  • citraharian.id
  • zonaliputan.id
  • liputanmetro.id
  • indoheadline.id
  • arahkabar.id
  • zonajurnalis.id
  • infobangsa.id
  • logikaberita.id
  • mediasiaran.id
  • rakyatupdate.id
  • infoheadline.id
  • beritakritis.id
  • suarawan.id
  • jurnalita.id
  • layardunia.id
  • fokuspagi.id
  • indonesiacek.id
  • saluranrakyat.id
  • livemetro.id
  • setarainfo.id
  • rakyatinfo.id
  • detaklokal.id
  • harianlokal.id
  • metromerdeka.id
  • opiniglobal.id
  • ulasutama.id
  • potretpublik.id
  • pantaukabar.id
  • infonyata.id
  • kupasin.id
  • lipututama.id
  • riliskini.id
  • layarkabar.id
  • rekamperistiwa.id
  • tapkabar.id
  • pintukabar.id
  • intipfakta.id
  • laporterbaru.id
  • serbuanews.id
  • detakmedia.id
  • realitaterkini.id
  • petaberita.id
  • intikabar.id
  • mediaagenda.id
  • sisiberita.id
  • jakartavnews.com
  • wartafokus.com
  • bicarapublik.com
  • pantaumedia.com
  • rilisutama.com
  • suaraperistiwa.com
  • stasiunfakta.com
  • kabartajam.com
  • wawasanberita.com
  • sinyalberita.com
  • penanasional.com
  • medianalar.com
  • metronarasi.com
  • publikraya.com

Kategori

  • Entrepreneur
  • Lifestyle
  • Market
  • Opini
  • Tech
  • Uncategorized
Rincian Lokal

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Informasi Situs

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Tech
  • Opini
  • Lifestyle
  • Entrepreneur
  • Market

© 2025 Rinci Lokal - Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?