www.rincilokal.id – Umur panjang dan kehidupan yang sehat hingga usia sepuluh dekade menjadi impian banyak orang. Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk genetik, budaya, dan kebiasaan hidup sehari-hari.
Peneliti umur panjang, Dr. Giovanni Mario Pes, menyatakan bahwa meskipun genetik berperan penting, kontribusinya terhadap perbedaan usia di antara individu hanya berkisar 20%-25%. Sebagian besar faktor penentu usia panjang adalah gaya hidup yang dijalani setiap orang.
Dengan fokus pada kebiasaan masyarakat Sardinia, Italia, kita bisa menemukan pola hidup yang mendukung kesehatan dan kemapanan hingga usia 100 tahun. Berikut adalah beberapa kebiasaan mereka yang dapat diadopsi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kebiasaan Bergerak Aktif Sepanjang Hari untuk Kesehatan Optimal
Penduduk Sardinia melakukan aktivitas fisik secara alami dan menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari mereka. Alih-alih berolahraga secara teratur di tempat gym, mereka lebih memilih untuk bergerak aktif melalui kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki menanjak di daerah berbukit.
Aktivitas fisik seperti berkebun, menggembala hewan, dan mencari sayuran liar mendominasi rutinitas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur berkontribusi besar terhadap kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Untuk orang yang hidup di perkotaan, meniru kebiasaan ini dapat dimulai dengan rutin berjalan kaki, menggunakan tangga alih-alih lift, atau meluangkan waktu untuk berjalan cepat setiap hari. Hasilnya akan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan jangka panjang.
Pentingnya Mengonsumsi Makanan Segar dan Sehat
Masyarakat di Zona Biru jarang mengonsumsi makanan cepat saji, lebih suka memasak makanan sendiri dari bahan-bahan lokal yang segar. Metode ini tidak hanya lebih sehat, tetapi juga meningkatkan interaksi sosial saat mereka berkumpul untuk menikmati hidangan bersama.
Orang Sardinia dikenal dengan kebiasaan membuat pasta dan roti sendiri tanpa tambahan pengawet atau bahan kimia. Daging merupakan komponen yang langka dalam diet mereka, dikonsumsi hanya sekitar 4-5 kali dalam sebulan, sementara sumber protein lebih banyak berasal dari kacang-kacangan dan sayuran.
Untuk camilan, mereka sering menikmati roti dengan keju lokal, dikombinasikan dengan segelas kecil anggur merah khas daerah. Keberagaman dalam menu yang sehat ini jelas menjadi bagian dari apa yang membuat mereka lebih bugar dan panjang umur.
Membangun Hubungan Sosial yang Kuat untuk Kesejahteraan Mental
Orang-orang lanjut usia di Sardinia memiliki kualitas kesejahteraan mental yang tinggi berkat hubungan sosial yang erat. Keluarga dan masyarakat mereka berperan penting dalam menjaga ikatan sosial yang kokoh.
Orang tua dihormati dan dipandang sebagai pusat kehidupan keluarga, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Makan bersama, berkebun, atau hanya duduk bersama sambil berbincang menjadi kegiatan yang membantu menjaga kestabilan mental mereka, serta mengurangi tingkat stres.
Interaksi sosial yang kuat dapat menjadi penopang penting bagi kesejahteraan emosional. Kegiatan-kegiatan semacam ini menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental di usia lanjut.
Menyelaraskan Diri dengan Spiritualitas untuk Hidup Sehat
Sebagian besar penduduk Sardinia memelihara spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari, yang memainkan peran signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Kehidupan religius mereka memberikan rasa damai dan makna yang lebih dalam.
Selain melaksanakan praktik keagamaan, banyak dari mereka yang menjalani meditasi, yoga, dan membaca buku yang membuka wawasan. Kegiatan ini membantu mereka tetap positif dan optimis, terlepas dari bertambahnya usia.
Dengan memasukkan elemen spiritual ke dalam keseharian, individu dapat menemukan pengharapan dan ketenangan, mengurangi kekhawatiran yang sering muncul seiring dengan bertambahnya usia. Rasa tenang ini, menurut riset, berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.