www.rincilokal.id – Jakarta baru saja merilis data terbaru terkait peringkat paspor dunia dalam Henley Passport Index yang diperbarui pada Agustus 2025. Singapura tetap kokoh di puncak sebagai pemegang paspor terkuat di dunia, memberikan kebebasan kepada warganya untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara tanpa memerlukan visa.
Sebagai peringkat paspor terkuat, Singapura memfasilitasi pemegang paspornya untuk mengakses 193 negara tanpa harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Di bawah Singapura, Jepang dan Korea Selatan berhasil meraih posisi kedua dengan penilaian yang sama, diikuti oleh Denmark, Finlandia, dan Irlandia di peringkat ketiga.
Henley Passport Index adalah sistem pemeringkatan yang mengukur kekuatan paspor negara-negara berdasarkan total jumlah tujuan perjalanan yang dapat diakses tanpa visa. Data yang digunakan untuk pemeringkatan ini disediakan oleh asosiasi transportasi udara internasional, memberikan gambaran yang jelas tentang mobilitas global.
Indeks ini mencakup 199 paspor dari berbagai negara dan 227 lokasi perjalanan. Diperbarui setiap bulan, Henley Passport Index menjadi referensi penting bagi individu yang ingin mengetahui kualitas paspor mereka dalam konteks dunia yang semakin terhubung.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan paspor terlemah berdasarkan jumlah negara tujuan bebas visa per Agustus 2025:
1. Afghanistan – 25 negara
2. Syria – 27 negara
3. Iraq – 30 negara
4. Yemen – 32 negara
5. Somalia – 32 negara
6. Pakistan – 32 negara
7. Nepal – 38 negara
8. Libya – 38 negara
9. Wilayah Palestina – 39 negara
10. Eritrea – 39 negara
Apa posisi paspor Indonesia dalam konteks ini?
Indonesia berada pada posisi ke-66, dengan pemegang paspor hanya dapat mengunjungi 74 negara tanpa memerlukan visa. Peringkat ini menunjukkan adanya jarak yang cukup jauh dibandingkan dengan negara tetangga terdekat, Singapura, yang dapat mengakses 193 negara tanpa batasan.
Sementara itu, Malaysia, yang juga berbatasan langsung dengan Indonesia, menempati posisi ke-11 dengan akses ke 181 negara tanpa visa, menunjukkan keunggulan dalam hal mobilitas internasional di kawasan ASEAN. Kondisi ini menciptakan tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik paspornya di mata internasional.
Pentingnya Peringkat Paspor dalam Mobilitas Global
Peringkat paspor memiliki dampak signifikan terhadap mobilitas global, mencerminkan hubungan diplomatik dan pelayanan konsuler yang ditawarkan suatu negara. Dengan paspor yang kuat, individu tidak hanya dapat melakukan perjalanan lebih bebas, tetapi juga memanfaatkan kesempatan bisnis dan pendidikan di luar negeri.
Bagi banyak negara, kualitas paspor menjadi indikator penting dari citra internasional mereka. Hal ini seringkali mempengaruhi keputusan wisatawan, investor, dan pelajar yang mempertimbangkan negara mana yang akan mereka tuju untuk berkarir atau menuntut ilmu.
Sebagai contoh, negara-negara dengan paspor kuat sering kali menawarkan program visa yang lebih mudah, memfasilitasi pergerakan warga negara mereka untuk mengeksplorasi peluang di luar negeri. Dengan meningkatnya kepentingan akan pendidikan global, aksesibilitas menjadi faktor kunci yang tidak boleh diabaikan.
Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Paspor
Ragam faktor berkontribusi pada peringkat paspor suatu negara, termasuk hubungan internasional, stabilitas politik, dan ekonomi. Negara yang memiliki kebijakan luar negeri proaktif dan relasi yang baik cenderung mendapatkan peringkat yang lebih baik.
Selain itu, pengembangan infrastruktur kota dan fasilitas untuk wisatawan sering kali mencerminkan seberapa baik suatu negara memperlakukan tamunya. Keterbukaan terhadap investasi luar negeri dan kerja sama internasional juga menjadi penting dalam menentukan kekuatan paspor.
Penilaian dari organisasi internasional juga memainkan peranan. Ketersediaan data yang akurat mengenai keamanan dan kenyamanan untuk wisatawan dapat memengaruhi keputusan untuk memasukkan atau mengecualikan suatu negara dari daftar bebas visa.
Implikasi bagi Warga Negara dan Pemerintah
Bagi warga negara, peringkat paspor yang rendah dapat berarti lebih banyak hambatan dalam perjalanan, yang bisa mempengaruhi karir dan pengalaman hidup mereka. Dalam dunia yang semakin terhubung, mobilitas adalah kunci untuk menciptakan peluang baru.
Pemerintah bertanggung jawab untuk mendorong perbaikan dalam peringkat paspor melalui kebijakan yang mendukung kerja sama internasional. Investasi dalam hubungan diplomatik dan promosi pariwisata dapat berkontribusi untuk meningkatkan citra negara di mata dunia.
Dengan memperkuat hubungan bilateral dan memperbaiki masalah di dalam negeri, Indonesia berpotensi meningkatkan ranking paspornya di masa depan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa warganya dapat bersaing di tingkat global.